Yogyakarta : Clara Sumarwati, wanita Indonesia yang mengaku pertama kali berhasil mencapai puncak Mount Everest, sering meminta uang kepada ibunya untuk biaya pendakian. Jika tak diberi, dia sering marah-marah dan mengamuk.
Hal itu diungkapkan Ny Anna Suwarti, ibu kandung Clara, saat ditemui di rumahnya di kampung Minggiran, RT 56 RW 15, Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Rabu (14/10/2009).
"Karena keluarga tidak punya uang seperti yang diminta itu, dia kemudian marah-marah," kata Anna.
Menurut Wanita berusia 76 tahun itu, Clara tidak memiliki pekerjaan tetap. Namun demikian, Anna sering bepergian ke Jakarta untuk mencari dana atau sponsor untuk membiayai pendakiannya di Kilimanjaro.
Clara yang kini berusia sekitar 45 tahun mengaku berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia, 8.848 mdpl, itu pada April 1996. Namun kemudian, hal ini menjadi kontroversi. Banyak pihak meragukan klaim Clara tersebut. Apalagi dia tidak memiliki foto atau dokumentasi saat berada di puncak gunung yang jadi dambaan banyak pendaki itu. Kisah kontroversi ini sudah menyebar luas, termasuk di media-media internet.
Kini kisah kontroversi itu mengemuka kembali setelah muncul pemberitaan Clara Sumarwati yang dirawat di RSJ. Clara mengalami gangguan jiwa atau depresi karena merasa keberhasilannya itu tidak dihargai sebagaimana mestinya.
Penulis artikel dari koresponden D.I YOGYAKARTA ;
Bagus Kurniawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar