Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana membarengkan pemungutan suara ulang di Kabupaten Nias Selatan dan Yahukimo dengan pilpres 8 Juli mendatang. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
"Berdasarkan rapat tadi malam, diupayakan bareng pilpres dengan pertimbangan efisiensi waktu, tenaga, dan biaya. Sebab kalau dipisah harus bikin KPPS dan PPS baru. Itu kan biayanya besar sekali," kata Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (12/6/2009).
Namun menurut Hafiz hal itu masih sebatas wacana yang berkembang. Artinya ada kemungkinan KPU memutuskan jadwal yang berbeda. Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan digunakan untuk pemungutan suara ulang di 2 kabupaten itu menggunakan DPT pileg.
Meski daftar DPT di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk pileg dan pilpres berbeda, namun KPU akan mengupayakan solusi teknisnya. "Teknisnya masih dibicarakan," kata Hafiz.
Hafiz memastikan, penyelenggaraan yang bersama-sama itu tidak akan mengganggu proses pilpres. KPU telah terbiasa melakukan berbagai tahapan pemilu secara bersama-sama.
"Sudah biasa di KPU seperti itu. Dulu pemilihkan kepala daerah, pemutakhiran data pemilih, verifikasi parpol, verifikasi anggota DPD, juga bareng waktunya. Nggak apa-apa lah," ujar Hafiz yakin.
PENULIS ARTIKEL : LIDRA REZA.
LOGO MILIK DARI KPU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar