Jumat, 26 Juni 2009

Perempuan di Balik Pemimpin.



Mengutip sebuah ungkapan ternama ‘Behind every great man, there’s a great woman’ kami percaya bahwa setiap pemimpin yang baik pasti berasal dari keluarga yang harmonis dan didampingi oleh seorang istri yang loyal dan tidak kalah hebatnya. Maka mari kami perkenalkan para perempuan di balik pasangan JK-Wiranto. Ibu Mufidah Kalla dan Ibu Uga Wiranto!! Plok plok, tepuk tangan semuanyaaa!!


Ibu Mufidah dengan Ade JK kecil.
Ehm, pertemuan Pak JK dengan pujaan hatinya Ibu Mufidah saat mereka masih duduk di bangku SMA. Konon, Pak JK melakukan pendekatan dan pengejaran yang cukup gigih sampai akhirnya tujuh tahun kemudian, Ibu Mufidah say I do kepada beliau. Mereka dikarunai 5 orang anak, 1 putera dan 4 orang puteri yang kemudian berkembang menjadi 10 orang cucu. Bagi Ibu Mufidah, Pak JK adalah sosok pemimpin yang sangat ideal, berdedikasi tinggi dan sangat disiplin. Memiliki pendirian yang sangat kuat hingga terkesan kaku, maka disinilah peran Ibu Mufidah dalam menyeimbangkan hal tersebut yaitu dengan kelemahlembutan. Menurut kesaksian anak-anaknya, sang ayah akan melunak apabila sudah mendapat masukan dari ibunda, sehingga terkadang mereka sering meminta perlindungan dari Ibu Mufidah apabila sedang berhadapan dengan sikap tegas Pak JK, hehehe...

Ibu Mufidah ini juga jago masak, loh. Mulai dari masakan Minang sampai masakan Bugis, beliau jagonya. Menurut beliau, itu adalah salah satu trik untuk selalu disayang suami. Makanya Ibu Mufidah selalu telaten untuk menyajikan menu kesukaan suami. Meskipun menjadi istri calon presiden sekalipun, tanggung jawab sebagai istri tidak pernah sekalipun beliau tinggalkan.

Ibu Mufidah dan Pak JK dengan cucu bungsu.
Selain memberikan dukungan moral, Ibu Mufidah juga selalu memperhatikan kesehatan dan keperluan Pak JK hingga sedetail-detailnya. Bagi Ibu Mufidah, merawat suami adalah sebuah bentuk ibadah yang sangat mulia. Terutama selama masa kampanye seperti ini, Ibu Mufidah pun meningkatkan perawatannya terhadap suami tercinta. Karena kesibukan waktu pikiran yang terbelah antara menjadi wapres dan capres, Ibu Mufidah tidak putus putus mengingatkan Pak JK untuk menjaga makanan dan mengkonsumsi vitamin. Duhh, perhatian sekali yaa…

Saat ditanya soal suka dan duka menjadi istri seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab terhadap negara, Ibu Mufidah menjawab dengan tegas bahwa nyaris tidak ada duka, karena semuanya terbayarkan dengan rasa bangga terhadap sang suami. Paling hanya masalah waktu yang semakin sempit karena kesibukan Pak JK, tapi itu pun selalu terbayarkan karena setiap akhir pekan mereka memiliki waktu khusus keluarga, dimana para cucu turut serta meramaikan suasana. Menurut Ibu Mufidah, berkumpul dengan cucu adalah terapi stress yang paling mujarab untuk Pak JK. Setuju, Bu! Memang keluarga adalah pendukung terbaik di dunia.


Ibu Uga dengan Pak Wiranto.
Dari Bapak Ucu, mari kita beralih pada Pak Wiranto. Sang jenderal juga memiliki seorang pendamping yang tidak kalah hebat sepak terjangnya, yaitu Ibu Uga. Sebagai istri seorang prajurit, Ibu Uga terbiasa mendampingi sang suami dalam kondisi apapun. Berpindah-pindah kota juga sudah dilakoninya demi mengikuti tugas Pak Wiranto. Ketika pada masa pensiunnya Pak Wiranto memutuskan untuk kembali mengemban tugas negara, Ibu Uga dengan ikhlas terus mendukung. Menurutnya, apa yang sedang suaminya lakukan sekarang adalah sebuah panggilan, bukan semata-mata mencari jabatan.

Sebagai istri seorang prajurit, ketegasan juga menjadi pondasi dasar kepribadian wanita kelahiran Gorontalo ini. Saat dikonfirmasi apakah sifat tegas tersebut merupakan bawaaan dari Pak Wiranto, Ibu Uga tertawa. Menurutnya, justru dulu dia galak banget, sekarang justru lembut seperti orang Jawa. Tapi Ibu Uga membenarkan bahwa bersama Pak Wiranto, dirinya jadi sangat terbiasa dengan kedisiplinan, karena Pak Wiranto sangat keras sekali terhadap hal tersebut.

Ibu Uga juga turun secara langsung mengurus partai yang diusung oleh suami tercinta, loh. Beliau mengetuai divisi perempuan di partai Hanura. Semenjak dulu memang Ibu Uga selalu aktif mendamping suami dalam kariernya. Sewaktu masih menjadi prajurit, Ibu Uga juga tidak pernah ketinggalan berkegiatan di PERSIT (Persatuan Istri Tentara). Semua itu, menurut beliau, adalah salah satu bentuk dukungan terhadap suami. Seperti halnya Pak JK, keluarga Wiranto juga sangat hangat dan menganggap berkumpul bersama adalah sebuah rekreasi yang tiada bandingannya. Menggunting rambut cucu dan mengantar ke sekolah adalah ritual yang kerap dilakukan oleh kakek-nenek ini. Resep langgeng mereka adalah, mereka selalu menjaga sense of humor yang sehat satu sama lain. Bahkan tak jarang sering adu ledek yang menyenangkan. Seperti kata Ibu Uga, Pak Wiranto sering berkelakar dalam bahasa Jawa, bahwa jika tidak menikah dengan dirinya maka sudah pasti Ibu Uga akan dipinang oleh tukang kangkung, hahaha...

Tuh kan, tuh kan, ungkapan di awal artikel diatas benar adanya. Para istri pemimpin ini sangatlah luar biasa dan berdedikasi tinggi kepada suaminya. Tidak heran sang suami bisa sampai di level ini, dukungan keluarga ternyata sangatlah berarti. Salut dan sukses terus untuk Bapak JK da Bapak Wiranto!
Di kutip dari portal resmi milik Jk-Wiranto yaitu http://www.sahabatmuda.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar